Menurut Andreas Wirsching, direktur di Institute of Contemporary History (IFZ) di Munich pada Selasa lalu, teks otobiografi ini akan kembali ke ranah publik di awal tahun dan tiba di toko-toko buku antara 8 - 11 Januari 2016. Andreas Wirsching telah mengerjakannya sejak 2009.
Dikutip dari The Local pada Kamis (3/12/2015), buku itu akan berisi tambahan penjelasan konteks kepada kebencian sang diktator Nazi melalui 3.500 catatan. Edisi kali ini diterbitkan dalam 2 volume yang seluruhnya berjumlah 1.948 halaman dengan harga 59 euro, lebih dari Rp 862 ribu.
Gelombang pertama Hitler, Mein Kampf. A Critical Edition akan dibatasi antara 3.500 - 4.000 kopi.
Baca Juga
Pihak yang berwenang di negara bagian Bavaria menyerahkan hak ciptanya kepada pihak Sekutu sesudah usainya Perang Dunia II.
Selama 7 dekade, mereka telah menolak izin untuk menerbitkan ulang demi menghormati para korban Nazi dan untuk mencegah merebaknya kebencian.
Namun demikian, hak cipta ini akan kedaluwarsa pada akhir 2015, sehingga Mein Kampf—yang berarti Pergumulan Saya—kembali kepada ranah publik mulai 1 Januari 2016.
“Ini bukan sekadar sumber. Ini adalah juga suatu simbol dan menjadi salah satu peninggalan terakhir Third Reich," kata Christian Hartmann, ahli sejarah tentang ideologi Nazi dan ikut bertanggung jawab dalam proyek itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar